Translate

Selasa, 28 Agustus 2012

Cara Budidaya Ayam Kampung

beternak ayam kampung banyak ditekuni masyarakat sejak jaman dulu karena ayam kampung rasanya lebih enak dibanding ayam sayur dan mempunyai nilai ekonomi yang cendrung naik, memasarkannyapun lebih mudah karena banyak pembeli yang biasa datang langsung ke rumah-rumah yang memelihara ayam kampung. Hanya saja kebanyakan masyarakat masih memegang teguh cara-cara tradisional untuk memelihara ayam kampung. Kita akan mempelajari cara beternak ayam kampung pedaging untuk mendapatkan hasil yang lebih menguntungkan dengan pemeliharaan ayam kampung yang intensif.
Walaupun pemeliharaan ayam kampung secara intensif tidak mudah, tapi diharapkan akan mendapatkan hasil yang optimal. Berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan :

1. BIBIT AYAM
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal Anda harus memperhatikan bibit yang akan dipelihara, karena bibit memiliki kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan usaha peternakan.
Untuk mendapatkan bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara :
  • Membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit
  • Membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri
  • Membeli induknya untuk mendapatkan telur tetas, kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau menggunakan mesin penetas.
Berikut kriteria DOC ayam kampung yang sehat dan baik:
  • sehat dan tidak cacat
  • dapat berdiri tegap
  • mata bersinar
  • pusar terserap sempurna
  • bulu bersih dan mengkilap
  • tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat

2. PEMBERIAN PAKAN
Pakan juga merupakan faktor penting dan memberikan kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan usaha peternakan ayam. Sebenarnya pakan untuk ayam kampung pedaging tidak rumit dan cukup fleksibel tidak seperti ayam pedaging, petelur atau burung puyuh.
Pakan yang bisa diberikan vareatif antara lain : konsentrat, jagung, dedak, sisa dapur atau warung, mie instant remuk, roti BS, bihun BS dan lain-lain. Yang perlu diperhatikan dalam memberikan ransum kita harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung berupa protein kasar (PK) 12% dan energi metabolis (EM) 2500 Kkal/kg.

Berikut jumlah pemberian pakan berdasarkan tingkatan umur:
  • umur 1 minggu 7 gram/per hari
  • umur 2 minggu 19 gram/per hari
  • umur 3 minggu 34 gram/per hari
  • umur 4 minggu 47 gram/per hari
  • umur 5 minggu 58 gram/per hari
  • umur 6 minggu 66 gram/per hari
  • umur 7 minggu 72 gram/per hari
  • umur 8 minggu 74 gram/per hari
Untuk air diberikan tanpa batasan, dan pada tahap awal pemeliharaan harus dicampur dengan vitamin dan antibiotika.

3. KANDANGAN
a. Syarat kandang yang baik dan sehat:
  • Jarak kandang ke permukiman minimal 5m.
  • Tidak lembab, dan sinar matahari pagi dapat masuk serta sirkulasi udara cukup baik.
  • Sebaiknya pilih lokasi yang agak rindang dan kandang sebaiknya jangan langsung terkena angin masuk.
  • Pembersihan kandang dan peralatannya dilakukan secara berkala sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan ternak itu sendiri. Banyak merk desinfektan yang bisa Anda dapatkan di toko obat.

b. Ukuran kandang
Tidak ada patokan atau standar ukuran kandang. Yang perlu diperhatikan adalah daya tampung atau kapasitas kandang itu sendiri, tiap meter persegi idealnya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai berumur 2 minggu. Kemudian jumlahnya dikurangi sesuai bertambahnya umur ayam. Bentuk kandang dianjurkan berbentuk postal dengan menggunakan lantai yang dilapisi litter dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur tebalnya ± 15 cm.
Atapnya menggunakan genteng atau asbes dengan model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi.

4. MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan ayam kampung dibagi menjadi dua fase yaitu:
  • fase starter (umur 1-4 minggu)
Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C.
  • fase finisher (umur 5-8 minggu)
Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.
Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan pada usaha peternakan apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan pada usaha peternakan sekitar 40%.

Sistem pemeliharaan ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu:
  • Ekstensif atau tradisional; ayam dibiarkan begitu saja tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan.
  • Semi intensif; disediakan kandang dengan halaman berpagar serta ada kontrol pakan dan kesehatan ternak, akan tetapi tidak ketat.
  • Intensif; disediakan kandang seperti ayam ras, ada kontrol pakan dan kesehatan secara ketat.
Untuk mengantisipasi dan memonitor ayam dari penyakit, disarankan Anda menggunakan pemeliharaan secara intensif.


5. PENGENDALIAN PENYAKIT
Hal yang tak kalah penting dan perlu perhatian khusus yaitu pengendalian penyakit.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan secara dini dengan tindakan antara lain:
1. Menjaga sanitasi baik lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
2. Pemberian pakan yang masih fresh sesuai kebutuhan ternak
3. Melakukan vaksinasi secara berkala
4. Pemilihan lokasi peternakan yang tepat di daerah yang bebas penyakit
5. Manajemen pemeliharaan yang baik
6. Kontrol terhadap binatang lain di sekitarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar